1. Awika Bahani (21210236)
2. Imas Masturoh (23210481)
3. Indri Novitasari (23210538)
4. Sari Utami (26210385)
PRINSIP ETIKA AKUNTANSI DAN TINJAUANNYA
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai
panduan dan aturan bagi seluruh anggota berpraktik sebagai akuntan publik,
bekerja di lingkungan pada instansi pemerintah.
PRINSIP ETlKA PROFESI IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1.
Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai
profesional setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan
profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2.
Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak
dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi
adalah penerimaan tanggung-jawab kepada publik.
3.
Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan
kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya
dengan integritas setinggi mungkin. Integritas adalah suatu elemen karakter
yang mendasari timbulnya pengakuan profesional.
4.
Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas
dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban
profesionalnya. Obyektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan
nilai atas jasa yang diberikan anggota.
5.
Kompetensi dan Kehati-hatian
Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban
untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional.
BASIC
TEORI ETIKA
a.
Etika Teleologi
Teleologi adalah ajaran yang
menerangkan segala sesuatu dan segala kejadian menuju pada tujuan tertentu
b.
Deontologi
Deontologi berasal dari kata
Yunani deon, yang berarti sesuatu yang harus dilakukan atau kewajiban yang
harus dilakukan sesuai dengan norma sosial yang berlaku.
c.
Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa
ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk
mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.
d.
Teori Keutamaan (Virtue)
Memandang sikap atau
akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau
jujur, atau murah hati dan sebagainya.
EGOISME
Egoisme Etis adalah pandangan
yang radikal bahwa satu-satunya tugas adalah membela kepetingan dirinya
sendiri.
Resume BAB 2
Prilaku Etika Bisnis Lingkungan bisnis yang mempunyai
prilaku etika, dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal yang
diperhatikan antara lain adalah pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab
sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan
konsep pembangunan yang berkelanjutan, dan menghindari sifat 5K (Katabelece,
Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi) mampu mengatakan yang benar.
A. Lingkungan Bisnis Lingkungan bisnis
Adalah segala
sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembanga organisasi atau
perubahan. Faktor – factor yang mempengaruhi lingkungan bisnis adalah :
1.
Lingkungan internal Segala sesuatu
didalam organisasi atau perusahaan yang akan mempengaruhi organisasi atau
perusahaan tersebut.
2.
Lingkungan Eksternal Segala sesuatu
di luar batas-batas organisasi atau perusahaan yang mempengaruhi organisasi
atau perusahaan. Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan
situasi bisnis yang semakin komperatif menimbulkan pesaingan yang semakin tajam.
B.
Perkembangan
Dalam Etika Bisnis
Diakui bahwa sepanjang sejarah kegiatan perdagangan
atau bisnis tidak pernah luput dari sorotan etika. Perhatian etika untuk bisnis
dapat dikatakan seumur dengan bisnis itu sendiri. Perbuatan menipu dalam bisnis
, mengurangi timbangan atau takaran, berbohong merupakan contoh-contoh kongkrit
adanya hubungan antara etika dan bisnis.
C. Etika Bisnis
merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma
dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan
sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Etika Bisnis
dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan
menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Macam-macam teori etika bisnis, yaitu:
a.
Utilitarisme (utilitarianism)
Utilitarisme berarti suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi
manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat
sebagai keseluruhan jadi tidak boleh dimengerti dengan cara egoistis.
b.
Deontologi Deontologi lebih
menekankan pada perbuatan yang tidak dihalalkan karena tujuannya maksudnya kita
tidak pernah boleh melakukan sesuatu yang jahat supaya dihasilkan sesuatu yang
baik.
c.
Teori Hak Teori Hak ini adalah
pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu
perbuatan atau perilaku. Sebetulnya teori hak merupakan suatu aspek dari teri
deontologi, karena hak berkaitan dengan kewajiban.
d.
Teori Keutamaan Dalam teori
keutamaan, baik buruknya perilaku manusia dipastikan berdasarkan suatu prinsip
atau norma. Kalau sesuai dengan norma, suatu perbuatan adalah baik, kalau tidak
sesuai, perbuatan adalah buruk.
Resume BAB 3
ETIKA GOVERNMENT
1. Pengertian Etika
Government
Etika Government yaitu penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan
bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan.
2. Masalah-masalah praktis
etika bisnis
Banyak sudah terjadi kejahatan ekonomi dan
kecurangan bisnis yang dilakukan oleh banyak korporasi atau pelaku bisnis dan
ekonomi yang telah merugikan warga Negara, setidaknya dalam segi keuntungan
financial (pajak) dan kepercayaan public terhadap peranan Negara (pemerintah)
dalam mengawasi dinamika ekonomi, khususnya proses produksi, eksplorasi dan eksploitasi sumber-sumber
kekayaan alam dan pelestarian lingkungan hidup.
Masih saja terjadi persaingan tidak sehat
danmonpoli terhadap sektor-sektor ekonomi dengan menggunakan teori
konspirasidimana-mana. Dalam skala global, hal tersebut terjadi di beberapa
Negara.Keadilan dan demokrasi ekonomi acap dipaktekan dengan mendapat sokongan
justrudari penguasa Negara. Kasus-kasus actual, misalnya pemebebasan tanah utuk
bisnisproperty.
Kejahatan perbankan, keuangan (pasar
modal) dan perpajakan juga sering dilakukan oleh banyak orang. Penggelapan pajak, penipuan dengan kartu kredit atau
kejahatan maya (cyber crime), penyalahgunaan kredit, dan penggelapa pajak
sangat sulit diatasi, sebab selain masih rendahya penegakan hokum, etika bisnis
dan perilaku juga mengalami distorsi luar biasa.
Control lembaga legislatif (parlemen) juga
sangat lemah, sebab ada juga anggota parlemen tingkat pusat dan tingkat daerah
yang ikut melakukan kejahatan bisnis, atau sengaja membiarka terjadi tanpa ada
upaya melaporkannya. Sebagian aparatur pemerintah juga melakukan hal yang sama.
Para penegak hukum (beberapa hakim, jaksa,polisi dan pengacara) juga terlibat
dalam kejahatan bisnis/ekonomi.
Masih banyak pelaku bisnis yang tidak
memiliki etika bisnis, dan oknum pemerintah banyak yang tidak memiliki etika dalam
pembangunan ekonomi, perdagangan dan korporasi.
BEBERAPA SOLUSI
PERMASALAH ETIKA BISNIS
1. Untuk mengatasi
kejahatan bisnis/ ekonomi yang terjadi seiring dengan perkembangan ilmu dan
teknologi yang telah melahirkan revolusi industri perdagangan, perbankan
dan khususnya korporasi, dalam skala global, sebaliknya semua negara memperkuat
komitmen politiknya untuk lebih memartabatkan kegiatan ekonomi dan bisnis.
2. Pemerintah harus
merancang sebuah pemikiran strategik mengenal politik penanggulangan
kesejahteraan bisnis secara rasional. LSM yang menaruh perhatian pernuh
terhadap upaya penccegahan dan pemberantasan korupsi harus tetap menekan
pemerintah, terutama aparat penegak hukum untuk mengukum siapapun seberat-beratnya
bila mengganggu stabilitas
Resume BAB 4
A. Dari profesi
akuntan publik inilah masyarakat kreditur dan investor mengharapkan penilaian
yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan oleh manajemen perusahaan.
Akuntansi sebagai Profesi dan Peran
Akuntansi
Profesi akuntansi merupakan sebuah profesi yang menyediakan jasa atestasi maupun non-Atestasi kepada masyarakat dengan dibatasi kode etik yang ada.
Peran akuntan antara lain :
Profesi akuntansi merupakan sebuah profesi yang menyediakan jasa atestasi maupun non-Atestasi kepada masyarakat dengan dibatasi kode etik yang ada.
Peran akuntan antara lain :
1.
Akuntan Publik (Public Accountants) ; Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan
eksternal adalah akuntan independen yangmemberikan jasa-jasanya atas dasar
pembayaran tertentu.
2.
Akuntan Intern (Internal Accountant) ; Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu
perusahaan atau organisasi.
3.
Akuntan Pemerintah (Government
Accountants) ; Akuntan pemerintah adalah akuntan
yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya dikantor Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
4.
Akuntan Pendidik ; Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam
pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi,
mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.
B. Ekspektasi
Publik
Masyarakat pada umumnya mengatakan akuntan sebagai orang yang profesional khususnya di dalam bidang akuntansi.
Masyarakat pada umumnya mengatakan akuntan sebagai orang yang profesional khususnya di dalam bidang akuntansi.
C. Nilai-nilai
Etika vs Teknik Akuntansi/Auditing
• Integritas
• Kerjasama
• Inovasi
• Simplisitas
• Integritas
• Kerjasama
• Inovasi
• Simplisitas
D. Perilaku
Etika dalam Pemberian Jasa Akuntan publik
Dari profesi akuntan publik inilah Masyarakat kreditur dan investor mengharapkan penilaian yang bebas Tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan Keuangan oleh manajemen perusahaan. Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa.
Dari profesi akuntan publik inilah Masyarakat kreditur dan investor mengharapkan penilaian yang bebas Tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan Keuangan oleh manajemen perusahaan. Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa.
Resume BAB 5
KODE ETIK PROFESI AKUNTANSI
Setiap anggota IAI, khususnya untuk Kompartemen
Akuntansi Sektor Publik harus mematuhi delapan Prinsip Etika dalam Kode Etika
IAI beserta Aturan Etikanya.
A.
Kode Perilaku Profesional.
Garis besar kode etik dan perilaku profesional adalah
:
a)
Kontribusi untuk masyarakat dan
kesejahteraan manusia.
b)
Hindari menyakiti orang lain.
c)
Bersikap jujur dan dapat dipercaya
d) Bersikap
adil dan tidak mendiskriminasi nilai-nilai kesetaraan, toleransi, menghormati
orang lain, dan
prinsip-prinsip keadilan yang sama dalam mengatur perintah.
e)
Hak milik yang temasuk hak cipta dan
hak paten.
f)
Memberikan kredit yang pantas untuk
properti intelektual
g)
Menghormati privasi orang lain
h)
Kepercayan
B. Prinsip-prinsip
Etika
1.
prinsip-prinsip Etika berdasarakan
AICPA
a.
Tanggung Jawab
b.
Kepentingan Publik
c.
Integritas
d.
Objektivitas & Independensi
e.
Kehati-hatian (due care
f.
Ruang Iingkup dan Sifat Jasa
2.
Prinsip Etika Profesi
menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Untuk mencapai tujuan profesi 4
(empat) kebutuan dasar yang harus dipenuhi :
a. Kredibilitas.
b. Profesionalisme.
c.
Kualitas Jasa.
d.
Kepercayaan.
Berikut adalah delapan prinsip etika yang telah
ditentukan ketetapannya:
1.
Tanggung
Jawab Profesi
2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4.
Objektivitas
5.
Kerahasiaan
6.
Kompetensi
dan Kehati hatian Profesional
7.
Perilaku
Profesional
8.
Standar
Teknis
3.
Pendekatan cara memahami filosofi Kode Etik IFAC menurut
Brooks (2007) :
1)
Memahami Struktur Kode Etik
2)
Memahami Kerangka Dasar Kode Etik untuk melakukan penilaian
yang bijak
3)
Proses Menjamin Independensi Pikiran (independece in mind)
dan Independensi Penampilan (indepencence in appearance)
4)
Pengamanan untuk mengurangi Risiko Situasi Konflik
Kepentingan.
Prinsip-prinsip Fundamental Etika
IFAC:
1)
Integritas (2) Objektivitas (3)
Kompetensi profesional dan kehati-hatian
(4)
Kerahasiaan (5) Perilaku Profesional
Komitmen profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap ketaatan pelaksanaan etika profesi akuntan publik, dimana semakin tinggi komitmen profesionalisme akan membuat ketaatan pelaksanaan etika profesi akuntan publik semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah komitmen profesionalisme akan membuat ketaatan pelaksanaan etika profesi akuntan publik makin rendah.
Resume BAB 6
TANGGUNG JAWAB AKUNTAN PUBLIK DAN KRISIS PROFESI AKUNTAN
1.
TANGGUNG JAWAB AKUNTAN PUBLIK
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota
harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua
kegiatan yang dilakukannya.
a.
ATESTASI
Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang
independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua
hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.
b.
AUDIT
Audit pada umunya dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu:
(1). Audit Laporan Keuangan (2). Audit Kesesuaian. (3). Audit Operasional
Pihak yang melakukan audit disebut sebagai auditor. Auditor dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1). Auditor Pemerintah (2). Auditor Intern (3). Auditor Independen atau Akuntan Publik
Audit pada umunya dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu:
(1). Audit Laporan Keuangan (2). Audit Kesesuaian. (3). Audit Operasional
Pihak yang melakukan audit disebut sebagai auditor. Auditor dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1). Auditor Pemerintah (2). Auditor Intern (3). Auditor Independen atau Akuntan Publik
c.
KOMPILASI DAN REVIEW
Review dilakukan melalui prosedur permintaan keterangan dan analisis yang harus menjadi hal yang memadai bagi akuntan, sedangkan untuk kompilasi akuntan tidak memberikan keyakinan seperti itu.
Review dilakukan melalui prosedur permintaan keterangan dan analisis yang harus menjadi hal yang memadai bagi akuntan, sedangkan untuk kompilasi akuntan tidak memberikan keyakinan seperti itu.
d.
LAPORAN KEUANGAN PROSPEKTIF
Laporan keuangan prospektif berisi informasi keuangan yang merupakan bagian dari ramalan keuangan maupun proyeksi keuangan.
Laporan keuangan prospektif berisi informasi keuangan yang merupakan bagian dari ramalan keuangan maupun proyeksi keuangan.
e.
PENGENDALIAN MUTU
Untuk menjaga mutu pekerjaan kantor akuntan publik (KAP), organisasi profesi mewajibkan setiap KAP untuk memiliki suatu sistem pengendalian mutu.
Untuk menjaga mutu pekerjaan kantor akuntan publik (KAP), organisasi profesi mewajibkan setiap KAP untuk memiliki suatu sistem pengendalian mutu.
f. PERATURAN MENTERI KEUANGAN, UU PASAR
MODAL DAN PERATURAN BAPEPAM, PERATURAN BANK INDONESIA
- PMK No. 17 Tahun 2008 pasal 44 ayat
(1).
- Pasal 80 UU No.8 tahun 1995 tentang
Pasar Mod
-Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-86/BL/2011
-Peraturan Bank Indonesia Nomor:
3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank
2.
KRISIS PROFESI AKUNTAN
(1) Akuntansi Sebagai Bisnis (2)Tanggung Jawab Sebagai Bisnis
3.
KESIMPULAN
Komitmen profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap ketaatan pelaksanaan etika profesi akuntan publik, dimana semakin tinggi komitmen profesionalisme akan membuat ketaatan pelaksanaan etika profesi akuntan publik semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah komitmen profesionalisme akan membuat ketaatan pelaksanaan etika profesi akuntan publik makin rendah.
Resume BAB 7
A.
Etika
Dalam Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan penghitungan biaya produk, perencanaan, pengendalian dan evaluasi, serta pengambilan keputusan.
Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan penghitungan biaya produk, perencanaan, pengendalian dan evaluasi, serta pengambilan keputusan.
Tanggung
jawab yang dimiliki oleh seorang akuntan manajemen lebih luas dibandingkan
tanggung jawab seorang akuntan keuangan, yaitu:
a.
Perencanaan
b.
Pengevaluasian
c.
Pengendalian
d.
Menjamin pertanggungjawaban
sumber
e.
Pelaporan eksternal
B.
Etika
Profesional Akuntan Manajemen
Ada empat
standar etika untuk akuntan manajemen yaitu:
1.
Kompetensi
2.
Kerahasiaan (Confidentiality)
3.
Integritas (Integrity)
4.
Objektivitas (Objectifity)
C.
Creative
Accounting
Menurut Susiawan (2003) creative accounting adalah aktifitas badan usaha untuk memanfaatkan teknik dan kebijakan akuntansi guna mendapatkan hasil yang diinginkan, seperti penyajian nilai laba atau asset yang lebih tinggi atau lebih rendah tergantung motivasi mereka melakukannya.
Menurut Susiawan (2003) creative accounting adalah aktifitas badan usaha untuk memanfaatkan teknik dan kebijakan akuntansi guna mendapatkan hasil yang diinginkan, seperti penyajian nilai laba atau asset yang lebih tinggi atau lebih rendah tergantung motivasi mereka melakukannya.
Dua jenis
pengungkapan yang dapat diberikan dalam laporan keuangan yaitu:
a.
Mandatory disclosure (pengungkapan
wajib)
b.
Voluntary discolure (pengungkapan
sukarela)
D.
Whistle
Blowing
Whistle blowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan baik yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain.
Whistle blowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan baik yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain.
Whistle
blowing dibagi menjadi dua yaitu :
-Whistle Blowing internal
-Whistle Blowing internal
-Whistle Blowing eksternal
Resume BAB 8
Resume BAB 8
1.
Pengertian
Akuntansi Internasional
Pada tahun 1971, Prof. Thomas
R. Weirich, Clarence G. Avery dan Henry R. Anderson mengemukakan tiga
pendekatan berbeda:
a.
Sistem universal
b.
Pendekatan deskriptif dan
informative yang mencakup semua metode dan standar dari semua negara
c.
Praktik-praktik akuntansi dari
anak-anak perusahaan yang ada di luar negeri dan perusahaan-perusahaan induk.
2.
Klasifikasi
Akuntansi Internasional
Klasifikasi akuntansi
internasional dapat dilakukan dalam dua cara,yaitu : dengan pertimbangan dan
secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan,
intuisi, dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode
statistik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh
dunia.
Ada empat pendekatan terhadap
perkembangan akuntansi, yaitu :
a.
Pendekatan Makroekonomi
b.
Pendekatan Mikroekonomi
c.
Pendekatan Independent
d.
Pendekatan yang Seragam
3.
Faktor-faktor
dalam Perkembangan Akuntansi Internasional
Faktor yang mempengaruhi
perkembangan akuntansi internasional, yaitu:
1)
Sumber
Pendanaan
2)
Sistem
Hukum
3)
Perpajakan
4)
Ikatan
Politik dan Ekonomi
5)
Inflasi
6)
Tingkat
Perkembangan Ekonomi
7)
Tingkat
Pendidikan
8)
Budaya
4. Profesi
Akuntansi Internasional terdiri dari:
1)
Certified
Public Accountant
2)
Certified
Internal Auditor
3)
Certified
General Accountant
4)
Chartered Accountant
5.
Isu
Etika dari Dunia Bisnis dan Profesi
Isu-isu general dalam
etika bisnis yaitu:
1.
Corporate Social Responsibility
2.
Professional ethics
3.
Ethics of (sales and) marketing
4.
Ethics of human
resource management
5.
Ethics of production
6.
Ethics of intellectual property, knowledge &
skills
Untuk memahami perkembangan etika bisnis De George membedakannya kepada lima periode:
(1)
Situasi Dahulu
(2)
Masa Peralihan 1960-an
(3)
Etika
Bisnis Lahir di AS 1970-an
(4) Etika Bisnis Meluas ke Eropa
(5) Etika Bisnis menjadi Fenomena
Global
Tidak ada komentar:
Posting Komentar