Minggu, 13 Februari 2011

Sistem Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN)


 

  1. Pendahuluan

    Pembiayaan pembangunan terbesar bersumber dari tabungan Pemerintah. Tabungan

    Pemerintah merupakan kelebihan penerimaan dalam negeri dari pengeluaran rutin atau dengan perkataan lain , tabungan Pemerintah merupakan selisih antara penerimaan dalam negeri dengan pengeluaran rutin.Walaupun tabungan Pemerintah telah menunjukan perkembangan yang positif , namun perkembangan laju pembangunan menuntut bertambahnya dukungan anggaran yang harus disediakan untuk menunjang bertambah besarnya pembangunan yang dilaksanakan . Untuk mencegah terjadinya defisit anggaran maka dalam rangka menjaga keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran , Pemerintah senantiasa menjajaki kemungkinan untuk memperoleh bantuan/pinjaman dari luar negeri melalui forum Internasional yaitu

    IGGI (Inter Governmental Group on Indonesia). Bantuan luar negeri yang diperoleh Pemerintah dalam bentuk pinjaman/loan ataupun hibah , tercatat dalam APBN sebagai penerimaan pembangunan.

    "Pertimbangan Pemerintah untuk mengatasi defisit anggaran pada tahun anggaran yang bersangkutan melalui pinjaman luar negeri adalah karena bahayanya tidak sebesar bila defisit anggaran diatasi melalui pinjaman Bank Sentral . Bahaya yang dimaksud disini dapat diuaraikan sebagai berikut :

    Bila defisit diatasi Pemerintah melalui pinjaman Bank Sentral , maka Bank Sentral akan mencetak uang ,akibatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat akan bertambah. Bila kebutuhan dalam negeri terutama supply kebutuhan pokok masyarakat tidak dapat mengimbangi bertambahnya jumlah uang yang beredar , maka dengan cepat harga-harga akan meningkat. Keadaan ini terjadi pada tahun 60-an dimana harga-harga meningkat rata-rata 100% /tahun yang mengakibatkan tingkat inflasi mencapai 650% pada akhir tahun 1965.

    Pinjaman luar negeri membawa konsekuensi bagi Pemerintah untuk mengembalikan

    -nya disertai bungan kepada negara yang memberikan pinjaman (negara donor). Dengan adanya beban hutang tersebut Pemerintah dengan senantiasa harus mengawasi penggunaan dana bantuan luar negeri tersebut bagi proyek yang benar-benar bermanfaat bagi peningkatan taraf hidup masyarakat, serta menjaga tersedianya kebutuhan pokok masyarakat seimbang dengan demand masyarakat yang meningkat sebagai akibat kegiatan pembangunan yang meningkat. Dengan demikian gejala meningkatnya harga dalam negeri selama proses pembangunan dapat dikendalikan, yang berarti pula tingkat inflasi dapat dikendalikan .

    Langkah yang ditempuh pemerintah dalam mengatasi defisit tersebut adalah untuk menjaga keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran Pemerintah pada tahun anggaran yang bersangkutan sesuai dengan prinsip anggaran berimbang yang dinamis yang dianut Pemerintah


     


     

    .Arti berimbang disini adalah pengeluaran negara selalu disesuaikan dengan pendapatan/penerimaan ,sedangkan dinamis artinya diusahakan agar pendapatan /penerimaan negara selalu meningkat sesuai dengan peningkatan kegiatan pembangunan di dalam negeri.

    Apabila kita telusuri kebijaksanaan Pemerintah dalam setiap tahap pembangunan yang bertumpu pada TRILOGI PEMBANGUNAN, terlihat bahwa dengan menyadari akan keterbatasan dana,keterampilan teknis, dan administrative, serta keterbatasan waktu yang tersedia, fakta-fakta keterbatasan ini,yang memaksa Pemerintah memaksa Pemerintah memilih dan memusatkan perhatiannya pada sektor-sektor tertentu yang dianggap strategis , baik sebagai potensi untuk perkembangan lebih lanjut maupun untuk kesejahteraan masyarakat banyak.Pemilihan sektor/bidang yang strategis ini tercermin dalam kegiatan ekonomi pemerintah yang selalu berdasarkan pentahapan dan urutan prioritas yang disesuaikan dengan anggaran yang tersedia pada tahun anggaran(APBN) yang bersangkutan yang terlebih dahulu RAPBN-nya harus disetujui oleh rakyat melalui rakyat melalui wakil-wakilnya di DPR (Pasal 23 ayat(1) UUD 1945), dari penjelasan UUD 1945 Pasal 23 ayat(1) dinyatakan bahwa "dalam hal menetapkan pendapatan dan belanja, kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat lebih kuat daripada kedudukan Pemerintah". Ini adalah tanda adanya kedaulatan rakyat dalam Negara Demokrasi Indonesia.


     

  2. Isi

    Perkiraan Pengeluaran Negara, untuk menjaga keseimbangan yang dinamis antara sektor penerimaan dan sektor pengeluaran negara, maka perkiraan penerimaan negara merupakan dasar penentuan besarnya pengeluaran/belanja negara yang terdiri dari :

    1. Pengeluaran Rutin, meliputi :
      1. Belanja pegawai
      2. Belanja barang
      3. Subsidi Daerah Otonom
      4. Bunga dan cicilan hutang
    2. Pengeluaran Pembangunan

    Dasar Perhitungan Perkiraan Penerimaan Negara, sebagaimana gambaran bagaimana dasar perhitungan yang dilakukan Pemerintah untuk membuat suatu perkiraan penerimaan dalam suatu tahun anggaran dalam hal ini diambil contoh RAPBN 1987/1988

    1. Penerimaan Dalam Negeri
      1. Penerimaan minyak bumi dan gas alam

        Faktor-faktor yang diperhitungkan :

  • Produksi minyak rata-rata diperkirakan 1.333 juta barel sehari
  • Harga rata-rata eksport minyak mentah Indonesia diperkirakan sebesar u$ 15,00 per barel

    Berdasarkan pertimbangan di atas , maka penerimaan minyak bumi dan gas alam diperkirakan sebesar Rp. 6.938,6 milyar


     

  1. Penerimaan di luar minyak bumi dan gas alam
    1. Pajak Penghasilan
    1. Pajak penghasilan perorangan

      Faktor- faktor umum yang diperhitungkan :

  • Perluasan dasar pengenaan pajak
  • Penerbitan dan perluasan wajib pajak
  • Peningkatan penghasilan masyarakat
  • Timbulnya perusahaan-perusahaan baru dan perluasan perusahaan yang ada sehingga memperluas lapangan kerja
  • Berkembangnya kegiatan usaha produksi dan perdagangan
  • Peningkatan mutu dan pelayanan aparat pajak
  1. Pajak hasil potongan penghasilan pekerjaan , faktor-faktor yang diperhitungan akan mempengaruhi penerimaan :
  • Perluasan dasar pengenaan pajak
  • Penertiban dan perluasan wajib pajak
  • Peningkatan vertifikasi sehingga dapat ditagih pajak yang seharusnya dipungut
  • Penagihan yang lebih intensif atas tunggakan pajak
  • Peningkatan kesadaran wajib pajak
  1. Pajak penghasilan usaha dan pekerjaan

    Faktor- faktor yang diperhitungkan akan mempengaruhi penerimaan :

  • Perluasan dasar pengenaan pajak
  • Peningkatan penghasilan dan kegiatan usaha perorangan
  • Penertiban dan perluasan jumlah wajib pajak dengan intensifikasi pemungutan melalui vertifikasi yang mendalam
  • Peningkatan kegiatan penagihan atas tunggakan-tunggakan pajak penghasilan
  • Pemeriksaan pembukuan yang lebih intensif atas jumlah laba perusahaan
  1. Pajak penghasilan badan

    Faktor-faktor yang diperhitungkan :

  • Perluasan dasar pengenaan pajak
  • Penertiban dan perluasan wajib pajak
  • Berkembangnya kegiatan usaha produksi dan perdagangan
  • Timbulnya perusahaan baru
  • Naiknya penghasilan perusahaan-perusahaan
  1. Pajak penghasilan Badan Usaha Milik Negara

    Faktor-faktor yang diperhitungkan :

  • Penertiban administrasi dan organisasi perusahaan –perusahaan negara
  • Peningkatan keuntungan perusahaan negara
  • Intensifikasi pemungutan pajak


 


 


 


 

  1. Pajak Pertambahan nilai barang dan jasa dan pajak penjualan atas barang mewah

    Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaannya adalah :

  • Perkembangan perekonomian khususnya pada sektor pertanian ,industri, perdagangan dan jasa
  • Perluasan jumlah wajib pajak dan intensifikasi pemungutan melalui vertifikasi yang lebih ketat atas penyerahan barang-barang dan jasa
  • Perkembanhan tata niaga impor
  1. Bea Masuk

    Perkiraan penerimaan bea masuk didasarkan atas-atas hal-hal sebagai berikut:

  • Impor yang dapat dikenakan bea masuk diperkirakan sekitar us $ 3,2 milyar
  • Tarif rata-rata bea masuk diperkirakan sebesar 12,2 persen
  1. Cukai

    Cukai tembakau

    Hal yang dapat mempengaruhi penerimaan cukai tembakau adalah ;

  • Peningkatan produksi rokok dan hasil tembakau lainya
  • Peningkatan daya beli masyarakat dengan naiknya pendapatan nasional
  • Penyelesaian tunggakan cukai
  1. Pajak ekspor

    Dasar perhitungan pajak ekspor adalah sebagai berikut:

  • Ekspor diluar minyak diperkirakan sebesar 7,6 milyar
  1. Pajak bumi dan bangunan

    Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan :

  • Dasar pengenaan pajak
  • Peningkatan nilai jual kena pajak
  1. Bea materai

    Perkirakan penerimaannya didasarkan atas hal-hal sebagai berikut:

  • Berkembangnya kegiatan dan transaksi ekonomi yang dapat dikenakan bea materai
  • Disesuaikan dengan bea materai yang berlaku.
  • Pengawasan yang lebih ketat atas pemakaian materai
  1. Penerimaan dari hasil penjualan BBM

    Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan adalah :

  • Harga BBM di dalam negeri sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1986


 


 


 


 


 


 


 

  1. Penutup


     

Pembiayaan pembangunan terbesar bersumber dari tabungan Pemerintah. Tabungan

Pemerintah merupakan kelebihan penerimaan dalam negeri dari pengeluaran rutin atau dengan perkataan lain , tabungan Pemerintah merupakan selisih antara penerimaan dalam negeri dengan pengeluaran rutin.Walaupun tabungan Pemerintah telah menunjukan perkembangan yang positif , namun perkembangan laju pembangunan menuntut bertambahnya dukungan anggaran yang harus disediakan untuk menunjang bertambah besarnya pembangunan yang dilaksanakan . Penjelasan UUD 1945 Pasal 23 ayat(1) dinyatakan bahwa "dalam hal menetapkan pendapatan dan belanja, kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat lebih kuat daripada kedudukan Pemerintah". Ini adalah tanda adanya kedaulatan rakyat dalam Negara Demokrasi Indonesia.


 

Sumber :

Djamin, Zulkarnain. 1990. Perekonomian Indonesia.Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.

www.Google.com

1 komentar: