Nama :
Awika Bahani
Kelas :
1EB11
NPM :
21210236
A.
Pengertian Manajemen (Definition of Management)
Kata
Manajemen
berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang
mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal
dari bahasa italia maneggiare
yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda”
yang berasal dari bahasa latin manus
yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa
Perancis manège
yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris
yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini
juga berasal dari bahasa Italia.bahasa perancis lalu mengadopsi kata
ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement,
yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur.
Mary
Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky
W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara
efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen,
terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada
keseragaman.Pendapat lain menjelaskan : Manajemen : “keahlian
untuk menggerakan orang untuk melakukan suatu pekerjaan”
.Arti lain Manajemen : “seni
dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian
dan pengontrolan dari pada “human and natural resources” untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu”.(oey
Liang Gie, Guru besar manajemen UI)
Manajemen
sebagai “proses
yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan : perencanaan,
pengorganisasian, menggerkan dan pengawasan yang dialkukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain”.
(George
R. Terry, Ph.D). Selanjutnya,
bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa
istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
Manajemen
sebagai suatu proses
manajemen
sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para
ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut
pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi. Dalam
Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen
adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu
diselenggarakan dan diawasi.Selanjutnya,manajemen
adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan
mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Manajemen
sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen
manajemen
adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen.
Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
Manajemen
sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan
(Science)
manajemen
adalah seni (Art)
atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada
keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah
seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah
ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Jadi
pengertian management secara umum adalah suatu
rangkaian aktivitas (termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian / pengawasan) yang
diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi (manusia, financial,
fisik dan informasi) dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi
secara efektif dan efisien.
Management Perusahaan
yang Baik
Manajemen
suatu perusahaan adalah nyawa dari suatu perusahaan. Manajemen yang
menentukan pertumbuhan atau kebangkrutan suatu perusahaan. Dengan
adanya suatu pengelolaan dan manajemen yang baik maka suatu
perusahaan akan mampu bertahan dari segala tekanan, kendala, dan
rintangan yang ada. Bahkan akan berkembang menjadi lebih besar dan
lebih baik lagi. Dalam mengelola perusahaan maka ada prinsip dan
standarisasi dimana hal-hal tersebut akan sangat membantu
perkembangan perusahaan bila diterapkan dengan baik. Prisip dan
standar ini bukanlah nilai mutlak dalam kesuksesan suatu perusahaan.
Tidak selamanya suatu perusahaan yang telah melakukan segala
sesuatunya dengan baik akan sukses. Terkadang ada beberapa kendala
atau halangan yang tidak dapat dihindari contohnya tertipu rekan
kerja atau tertimpa bencana serta kendala-kendala lainnya. Berikut
adalah beberapa prinsip dan standarisasi yang diharapkan mampu
mendukung kemajuan dan perkembangan suatu perusahaan:
Perancanaan
yang Matang
Sebelum suatu
perusahaan berdiri maka biasanya modal merupakan kendala awal yang
harus dipenuhi sebelum perusahaan berjalan. Tidak selamanya modal
besar pasti memberikan keuntungan besar. Pengelolaan modal yang
efektif dan efisien akan memberikan keuntungan yang maksimal. Untuk
itu kita harus melakukan perhitungan modal dan biaya yang diperlukan
untuk operasional perusahaan dalam jangka beberapa waktu ke depan.
Kita harus mampu memberikan anggaran yang aman untuk operasional
perusahaan dalam beberapa waktu kedepan. Jadi bukan mengamankan
anggaran hanya untuk hari ini dan besok. Dengan adanya pengamanan
anggaran dalam jangka panjang maka perusahaan akan mampu bertahan
bila mengalami kendala atau bencana yang sifatnya mendadak dan tidak
diperhitungkan sebelumnya.Dengan melakukan perencanaan dan
perancangan perusahaan secara matang maka perusahaan akan siap
menghadapi berbagai kendala dan rintangan karena telah
diperhitungkan sebelumnya. Misalnya dalam membuat suatu produk maka
kita harus melakukan penelitian terlebih dahulu mengenai pasar,
konsumen, produk pesaing, dan kendala-kendala yang mungkin akan
muncul agar produk kita tepat sasaran dan tidak gugur bila terkena
berbagai tekanan dan kendala yang muncul. Saat ini penggunaan
teknologi informasi dalam kegiatan bisnis mampu memudahkan dan
mempercepat perencanaan perusahaan. Sistem yang digunakan disebut
Enterprise Resource Planning(ERP) dimana sistem ini melakukan
perencanaan dengan konsep Manajemen Operasional dengan suatu
aplikasi yang terintegrasi. Beberapa kegiatan manajemen dapat
terbantu dengan sistem ini seperti inventory management, financial
management,
reporting,
manufacturing management, dan kegiatan lainnya.
Sumber Daya
Manusia yang Berkualitas, Loyal, dan Sejahtera.
Sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas merupakan kunci penggerak perusahaan. Dengan
adanya SDM yang mampu menggerakkan perusahaan dengan baik maka suatu
perusahaan akan mampu berkembang dan melakukan bisnisnya dengan
efektif dan efisien. SDM yang berkualitas tidaklah cukup untuk
menjalankan perusahaan dalam jangka panjang. Diperlukan loyalitas
pegawai terhadap perusahaan tempat dimana dia bekerja. Dengan
membangun hubungan emosional antara perusahaan dan pegawainya maka
seorang pegawai akan berusaha semaksimal mungkin memberikan
kontribusi terbaik buat perusahaan. Tanpa adanya hubungan emosional
antara perusahaan dan pegawai maka pegawai hanya menjalankan
kewajibannya tanpa memberikan seluruh kemampuannya untuk perusahaan.
Bila kewajibannya telah dilakukan maka dia hanya akan berjalan
ditempat tanpa memberikan inovasi, kreatifitas, dan ide cemerlang
yang sebenarnya bisa dilakukan bila pegawai memiliki ikatan
emosional yang membuat dia ingin ikut membangun dan mengembangkan
perusahaan menjadi lebih baik.
Sumber daya manusia yang
berkualitas, dan loyal belum tentu dapat memberikan kontribusi
terbaik yang dimilikinya. Manusia yang memiliki kebutuhan tentu akan
berusaha agar dapat memenuhi segala kebutuhannya. Bila seorang
pegawai merasa bahwa penghasilan yang dimilikinya tidak memenuhi
kebutuhannya maka tentu dia akan berusaha untuk mencari jalan agar
dapat memenuhi seluruh kebutuhannya. Bila hal ini terjadi maka
pegawai mencari kerja sampingan yang akan menyita waktu, pikiran,
dan tenaganya sehingga ia tidak dapat memberikan kemampuannya secara
maksimal pada perusahaan. Mengapa terkadang beberapa perusahaan
melakukan meeting, atau penyusunan anggaran di hotel padahal kantor
mereka memiliki fasilitas yang sama dengan hotel? Mungkin buat
sebagian orang hal ini adalah pemborosan, tapi dampak baiknya adalah
para peserta meeting atau rapat akan lebih berkosentrasi dan
memberikan pemikiran mereka secara maksimal tanpa terganggu oleh
masalah lainnya seperti macet di perjalanan ke kantor, permasalahan
di rumah, dan kendala-kendala di luar perusahaan. Dengan adanya
dukungan dari perusahaan agar pegawai tidak dipusingkan oleh hal-hal
lain diluar perusahaan maka pegawai diharapkan dapat memberikan
kontribusi maksimal buat perkembangan perusahaan.
Manager yang
Terbuka, Tegas, dan Demokrat
Kepemimpinan seorang
manager merupakan penunjuk jalan yang benar bagi perusahaan. Mereka
adalah nakhoda kapal yang akan menentukan apakah perusahaan akan
mencapai tujuan atau tidak. Jiwa kepemimpinan yang berwibawa harus
dimiliki oleh seorang manager perusahaan, namun dengan wibawa bukan
berarti bersikap tertutup terhadap pegawainya. Justru sikap terbuka
seorang pemimpin yang mau menerima masukan dan saran dari bawahannya
akan membantu seorang manager dalam memimpin perusahaan atau
departement yang dibawahinya. Ketegasan dalam memimpin dan mengambil
keputusan sangat diperlukan oleh seorang manager, karena di tangan
mereka keputusan akan jalan yang ditempuh oleh perusahaan akan
menentukan perkembangan dan operasional perusahaan. Manager juga
harus dapat mempertanggung jawabkan keputusan mereka di depan
direksi tidak melulu menyalahkan bawahan yang tidak becus melakukan
perintahnya. Sebaiknya setiap pengambilan keputusan melibatkan
banyak pihak, baik itu bawahan ataupun pihak lain yang terkait.
Dengan adanya masukan dari yang lain maka manager dapat
mempertimbangkan dan mengambil keputusan yang tepat dan memuaskan
banyak pihak.Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik dan
terjaga. Sebisa mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan
bawahan, bukan hubungan searah dimana manager terus-terusan memberi
perintah kepada bawahan tanpa mau mendengar keluhan dan perasaan
bawahannya. Bila ada hubungan harmonis seperti keluarga dalam suatu
perusahaan maka akan tercipta team kerja yang solid dan kuat dalam
menjalankan perusahaan.
Lingkungan
Kerja yang Nyaman dan Mendukung
Seorang pekerja
menghabiskan hampir setengah hidupnya dalam sehari berada di kantor.
Sehingga kantor merupakan tempat kedua setelah rumah yang menjadi
tempat terlama dimana pekerja berada. Untuk itu lingkungan kantor
yang nyaman, kondusif, dan mendukung pekerjaan mutlak diperlukan.
Lingkungan kerja bukan berarti hanya kantor saja, akan tetapi
termasuk suasana kerja, dan hubungan antar pegawai perusahaan. Bila
salah satu bagian dari lingkungan kerja tersebut ada yang membuat
tidak nyaman seorang pekerja maka akan berdampak terhadap menurunnya
kinerja dan kontribusi pegawai tersebut terhadap perusahaan.
Kantor
adalah tempat bekerja dimana kenyamanan kantor bergantung pada
kebersihan, kerapian, ketenangan, keindahan, suhu dan udara yang
sesuai, serta tata letak furniture dan ruangan yang baik. Perangkat
kerja yang mendukung juga perlu diperhatikan. Jangan memaksakan
penghematan terhadap perangkat kantor yang dapat menghambat pekerja.
Beberapa perusahaan terkadang mempertahankan komputer tua yang suka
crash dengan alasan masih dapat dipakai padahal justru kelambatan
dan tuanya perangkat membuat waktu bekerja dan terkadang menghambat
pekerja pada saat perangkat tua tersebut rusak. Kantor yang nyaman
akan membuat pegawai betah dan tidak terburu-buru ingin meninggalkan
kantor sehingga pekerja lebih berkosentrasi dalam melakukan
pekerjaannya. Suasana kekeluargaan di kantor perlu dibina agar
pegawai merasa sebagai bagian dari perusahaan dan memiliki rasa
tanggung jawab terhadap perusahaan untuk menjaga nama baik
perusahaan. Jangan sampai ada sifat iri, sinis, atau ada pertikaian
antar pegawai karena akan mengganggu pekerjaan dan kinerja
perusahaan.
Perlu diperhatikan juga bagaimana pegawai berangkat
dan pulang dari kantor. Bila pegawai tinggal terlalu jauh dari
kantor maka perlu dipikirkan bagaimana bila terkendala macet dan
terlambat sampai dikantor. Ada baiknya perusahaan menyediakan
jemputan karyawan karena selain membantu karyawan juga akan
mengakrabkan karyawan karena ada waktu bercerita dalam perjalanan
dari atau ke kantor.
Terbuka dan Selalu Belajar
Perkembangan dunia bisnis begitu cepat. Begitu
banyak bidang yang mendukung suatu bisnis misalnya bidang teknologi
informasi. Begitu banyak perubahan yang terjadi diluar perusahaan,
karena itu kita tidak boleh tertutup dan harus berusaha menerima
perubahan yang ada. Dengan selalu mempelajari perubahan dan
perkembangan maka suatu perusahaan akan dapat bersaing dengan
perusahaan lain dan tidak tertinggal oleh tren dan perkembangan yang
terus berjalan. Perusahaan harus mempelajari dan menerapkan berbagai
perkembangan dan perubahan yang mampu memberikan manfaat yang
efektif dan efisien bagi perusahaan. Dengan demikian maka perusahaan
akan selalu dapat berkembang, dan berjalan seiring dengan perubahan
dan perkembangan yang ada.
Management Perusahaan Semen Gresik
Komitmen
tinggi pada penerapan best practices tata kelola perusahaan yang
seimbang dengan peningkatan moral dan peningkatan kinerja usaha dan
pertumbuhan berkelanjutan serta merupakan bagian dari upaya terus
menerus untuk optimalisasi nilai dan fungsi Perusahaan menuju Good
Corporate Citizen. Perusahaan senantiasa menjunjung tinggi
kepercayaan publik sebagai suatu amanah yang dilaksanakan dengan
prinsip-prinsip keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban dan kewajaran. Perusahaan menerapkan nilai
integritas dalam setiap perilaku organisasi maupun individu, karena
meyakini bahwa elemen tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan
dalam jangka panjang. Penerapan praktik GCG dan nilai integritas
dilakukan dengan melanjutkan pembenahan tata organisasi, tata nilai
dan tata kelola sebagai kelanjutan dari program konsolidasi internal
perusahaan yang telah berjalan selama beberapa tahun terakhir.
Program peningkatan kualitas implementasi atau best practices - GCG
ini akan terus diterapkan seiring dengan perkembangan usaha
Perusahaan dan tuntutan industri di masa mendatang. Selama tahun 2009
Perusahaan telah memperoleh berbagai penghargaan yang merupakan
pengakuan pihak luar kepada Perusahaan. Penghargaan tersebut mencakup
antara lain:
Empat penghargaan mengenai Kinerja Perusahaan.
Tiga penghargaan terkait Kinerja
Pemasaran.
Dua penghargaan mengenai Kinerja
Sumber Daya Manusia.
Satu Penghargaan Kinerja
Information & Communication Technology (ICT).
Dua penghargaan Kinerja CSR.
Tujuh penghargaan Kinerja Inovasi.
- Dua Penghargaan Kinerja Pengelolaan Lingkungan.
Sebagai Perusahaan yang
sudah berstatus Perusahaan Terbuka, kepatuhan dan ketaatan atas
berbagai persyaratan dan peraturan yang dituangkan dalam bentuk
peraturan Badan Pengawas Pasar Modal juga selalu menjadi prioritas
yang utama. Implementasi GCG berkaitan sangat erat dengan mekanisme
kontrol risiko, baik yang bersifat internal maupun eksternal.Seiring
dengan hal tersebut, Perusahaan juga terus memastikan bahwa kualitas
tata kelola Perusahaan terus dijaga dan ditingkatkan. Adanya Pedoman
GCG dapat digunakan sebagai bukti bahwa Perusahaan sudah memiliki GCG
framework yang efisien.
Pedoman
Pada akhir 2008
Perusahaan telah selesai menyusun Pedoman Tata Kelola Perusahaan.
Selanjutnya dalam tahun 2009 Perusahaan melakukan revisi dan
penyempurnaan Pedoman Etika Perusahaan dan telah diberlakukan melalui
Surat Keputusan Direksi. Perusahaan juga telah menyusun Board Manual
sebagai pedoman kerja Dewan Komisaris, Direksi dan perangkatnya.
Sebagai implementasi penerapan tata kelola, Perusahaan secara terus
menerus melakukan penyempurnaan atas Standard Operating Procedure
(SOP) pada seluruh proses bisnis yang tertuang di dalam Sistem
Manajemen Semen Gresik (SMSG).
Sebagai kerangka
pelaksanaan GCG yang diprakarsai oleh Dewan Komisaris dan Direksi,
Perusahaan melengkapi seluruh soft structure yang dibutuhkan dalam
pengelolaan perusahaan sesuai kaidah GCG. Kerangka kebijakan soft
structure tersebut meliputi Pedoman Pelaksanaan GCG, Pedoman Kode
Etik Perusahaan, Board Manual dan Kebijakan-kebijakan Lainnya, yang
ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi
Kebijakan Tata
Kelola Perusahaan
Perusahaan terus
melengkapi aturan kebijakan operasional sebagai bagian Panduan GCG,
untuk menunjang peningkatan penerapan tata-kelola perusahaan yang
baik. Beberapa aturan kebijakan (soft-structure) yang telah
selesai disusun dan diimplementasikan mencakup di antaranya:
Pengelolaan
Risiko Perusahaan
Perusahaan
secara rutin dan berkesinambungan melakukan identifikasi high
corporate risk dan melaksanakan langkah mitigasi risiko.
Dengan
wilayah operasional yang tersebar luas Perusahaan akan selalu
menghadapi tantangan bisnis yang kompetitif serta berbagai risiko
dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu, Perusahaan menyusun dan
menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko sebagai bagian dari sistem
pengawasan dan pengendalian
internal dengan tujuan akhir meminimalisasi potensi
kerugian yang mungkin terjadi.
Perusahaan menindak lanjuti penetapan kebijakan
manajemen risiko dengan membentuk satuan Pengendalian Risiko. Satuan
ini dibentuk sebagai upaya meningkatkan pengelolaan risiko secara
terus menerus, tepat dan komprehensif. Pengelolaan risiko disertai
upaya mitigasi risiko yang telah diidentifikasi, sehingga Perusahaan
mampu meningkatkan kepastian dalam mencapai tujuannya, mampu
merealisasikan peluang bisnis yang ada dengan meminimalisasi potensi
risiko dan kerugian yang mungkin terjadi.
Sistem Pelaporan Pelanggaran/Whistleblower
Policy
Perusahaan
telah memiliki perangkat pelaporan pelanggaran berupa kotak saran
SG-5000 yang menampung segala keluhan, pengaduan dan laporan dari
pihak internal maupun eksternal. Unit kerja yang bertanggung jawab
mengelola kotak saran tersebut secara periodik mencatat dan memilah
pengaduan. Selanjutnya unit kerja yang berwenang dan unit kerja
internal audit harus menindak lanjuti pengaduan yang bersifat Kolusi,
Korupsi dan Nepotisme (KKN). Saat ini Perusahaan sedang
menyempurnakan Sitem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblower Policy)
tersebut sebagai tindak lanjut atas tuntutan transparansi,
akuntabilitas dan fairness dalam berhubungan bisnis dengan
Perusahaan.
Dengan sistem pelaporan pelanggaran yang
disempurnakan tersebut, diharapkan dapat menciptakan iklim kondusif
dan mendorong pelaporan pelanggaran yang dapat menimbulkan kerugian
finansial maupun non-finansial yang dapat merusak citra Perusahaan;
mengurangi kerugian yang terjadi akibat pelanggaran melalui deteksi
dini; dan mencegah kemungkinan terjadinya masalah akibat terjadinya
suatu pelanggaran. Perusahaan menyediakan media pelaporan, menetapkan
prosedur pelaporan termasuk kejelasan jenis-jenis pelaporan yang
dapat dilaporkan. Perusahaan menjamin kerahasiaan pelapor, kecuali
apabila pengungkapan tersebut diperlukan dalam kaitan dengan laporan
atau penyidikan yang dilakukan oleh pihak berwajib. Perusahaan bahkan
memberikan penghargaan yang sesuai untuk laporan yang terbukti
kebenarannya dan manakala pelapor tidak terlibat didalamnya.
Barang/Jasa
Perusahaan
menerapkan kebijakan pengadaan yang transaparan dan akuntabel,
memenuhi prinsip-prinsip efektif dan efisien, terbuka dan bersaing
adil dan tidak diskriminatif. Proses pengadaan barang dan jasa
diupayakan melalui persaingan yang sehat sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku dan menghindari terjadinya transaksi
benturan kepentingan.
Pengendalian Kualitas Produk
Sebagai
bagian dari implementasi tanggung jawab Perusahaan terhadap para
pelanggan dan konsumen produknya, Perusahaan menerapkan sistem
manajemen mutu terpadu tentang pengendalian kualitas produk dan jasa
yang dihasilkan oleh Perusahaan. Jaminan kualitas produk dan jasa
merupakan hasil dari serangkaian kegiatan proses produksi yang sesuai
dengan standar internasional yang dilakukan pada setiap kegiatan
produksi maupun distribusi Perusahaan
Keterbukaan
Informasi
Pelaksanaan
keterbukaan informasi didasarkan pada kebijakan klasifikasi informasi
yang dikembangkan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Informasi yang tidak
bersifat rahasia dapat dipublikasikan dan diakses oleh masyarakat
melalui sarana dan fasilitas yang ada. Perusahaan menyediakan dan
memberitahukan informasi-informasi yang harus segera disampaikan
kepada Para Pemangku Kepentingan dalam rangka proses pengambilan
keputusan yang cepat. Informasi penting diungkapkan secara tepat
waktu, akurat, jelas, dan obyektif dalam Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan Perusahaan kepada Pemegang Saham dan Instansi Pemerintah
yang terkait sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan
perundangundangan kebijakan ini, misalnya prosedur komunikasi dengan
pihak eksternal, merupakan pijakan bagi Sekretaris Perusahaan
menjalankan kegiatannya.
Manajemen Kinerja
Perusahaan
menetapkan Key Performance Indicator (KPI) sebagai ukuran kinerja
yang harus dicapai oleh manajemen. Selain itu, dalam rangka
optimalisasi kinerja korporasi, Perusahaan juga membuat komitmen yang
disepakati dan ditandatangani bersama oleh Direksi dan Dewan
Komisaris yang meliputi antara lain: Kinerja Perusahaan, Pembangunan
Pembangkit Tenaga Listrik dan Pabrik Baru, Pembelian Kembali Saham
Perusahaan, Implementasi ERP dan Penjualan asset Non-Core.
Menurut
Pendapat saya
, Perusahaan Semen Gresik ini sudah bisa dikatakan Perusahaan yang
menerapkan POAC (Planning Organisation Actualing Controling) karena
dimana dalam perusahaan ini sudah menerapkan pedoman GCG (Good
Corporate Governance).Good Corporate Governance pada dasarnya
merupakan suatu sistem (input, Proses, output) dan seperangkat
peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang
kepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara
pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya
tujuan perusahaan. Good Corporate Gorvernance dimasukkan untuk
mengatur hubungan-hubungan ini dan mencegah terjadinya
kesalaha-kesalahan signifikan dalam strategi perusahaan dan untuk
memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat di perebaiki
dengan segera.Good Corporate Governance sebagai suatu komitmen,
aturan main serta praktik penyelenggaraan bisnis secara sehat dan
beretika.
Tujuan Penerapan
GCG
Mewujudkan
tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang
didasarkan pada prinsip transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan.
Mewujudkan
pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing organ perusahaan,
yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi.
Mewujudkan seluruh organ perusahaan dalam
pengambilan keputusan dan pelaksanaannya senantiasa dilandasi oleh
nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan dan
perundangundangan yang berlaku.
Perseroan menerapkan prinsip tata kelola yang baik
untuk menjamin tercapainya hasil yang optimal dalam penerapan GCG,
meliputi:
Meningkatnya kinerja
Perseroan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang
lebih baik, meningkatnya efisiensi operasional Perusahaan serta
lebih meningkatnya pelayanan kepada pemangku kepentingan.
Meningkatnya
corporate value, melalui peningkatan kinerja keuangan dan
minimalisasi risiko keputusan investasi yang mengandung benturan
kepentingan.
Meningkatnya
kepercayaan investor.
Tercapainya stakeholder satisfaction akibat
peningkatan corporate value dan dividen Perseroan.
Melalui komitmen yang tinggi dan konsistensi
terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan
meyakini akan dapat meningkatkan kinerja usaha dan pertumbuhan yang
berkelanjutan, sehingga pada akhirnya meningkatkan nilai Perusahaan
(Corporate Value) bagi pemegang saham.