Franchise di Indonesia
1.1 sejarah franchise
Franchising pada prinsipnya merupakan pembelian hak lisensi. Keuntungan bisnis ini karena adanya kerjasama atau hubungan bisnis yang berkesinambungan antara si pembeli hak lisensi (franchisee) dengan pihak yang lisensinya dibeli (franchisor). Franchising
merupakan suatu persatuan lisensi menurut hukum antara suatu
(manufaktur) atau perusahaan yang menyelenggarakan, dengan penyalur (dealer) untuk melaksanakan kegiatan. Dengan franchising
perusahaan diselenggarakan seolah – olah menjadi bagian dari suatu
rangkaian yang besar, lengkap dengan nama, produk merek dagang, dan
prosedur penyelenggaraan standar.
Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac
Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi
penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namun
dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini di
AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih
sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola. Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer kemudian bukanlah Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, ditahun 1898. Contoh lain di AS ialah sebuah sistem telegraf, yang telah dioperasikan oleh berbagai perusahaan jalan kereta api, tetapi dikendalikan oleh Western Union serta persetujuan eksklusif antar pabrikan mobil dengan dealer.
Perkembangan
Usaha Waralaba di Indonesia, saat ini sudah berkembang cukup pesat,
baik yang bersifat Lokal maupun Lisensi Asing. Berdasarkan fakta yang ada tingkat sukses Waralaba dengan menggunakan Lisensi Asing mencapai 90%, sehingga tidak heran kalau banyak para Pengusaha yang mengambil pilihan Waralaba ini.
1.2 Tipe Frenchising, keuntungan & kerugian Frenchesing
1. Trade nama franchising
Dalam hal ini, franchise memperoleh hak untuk memproduksi. Seperti : PT. Great River memiliki hak untuk memproduksi pakaian dalam merek Triumph dengan lisensi dari Jerman.
2. Product distribution franchisingDalam hal ini, franchise memperoleh hak untuk distribusi di wilayah tertentu, misalnya : soft drink, cosmetics.
3. Pure franchising/business formatDalam hal ini franchise memperoleh hak seluruhnya, mulai dari trademark,
penjualan, peralatan, metode operasi, strategi pemasaran, bantuan
manajemen dan teknik, pengendalian kualitas, dll. Umpamanya restaurant,
fast food, pendidikan, dan konsultan.
Keuntungan dan Kerugian Franchising
Keuntungan bisnis franchising antara lain:
§ Pengalaman dan faktor sukses (pengalaman bisnis dengan franchising di Amerika dapat memberikan tingkat keberhasilan 93%, sedangkan bisnis biasa hanya memberikan tingkat keberhasilan sekitar 35%).
§ Bantuan keuangan dari franchisor.
§ Brand name dan reputasi.
§ Bisnis sudah terbangun
§ Standarisasi mutu.
§ Biaya produksi rendah.
§ Kesiapan menajemen.
§ Bantuan manajemen dan teknik.
§ Profit lebih tinggi.
§ Perlindungan wilayah.
§ Memperoleh manfaat market research dan product development.
§ Risiko gagal kecil.
Kerugian Franchising
§ Program latihan franchisor terkadang jauh dari harapan.
§ Franchisor hanya sedikit memberikan kebebasan.
Bantuan yang diberikan Franchisor antara lain berupa :
1. Pelatihan manajemen dan staf serta rekruitmen karyawan.
Pelatihan
diberikan agar manajemen dan bawahannya yang mengoperasikan franchise
dapat memberikan servis, produk, serta kualitas yang sesuai dengan
franchisornya.
2. Pemilihan dan pengkajian
Dalam
kaitannya dengan tingkat kependudukan, angka pendapatan perkapita,
latar belakang etnik, arus lalu lintas, jarak dengan saingan, tempat
parkir, dll.
3. Rancangan fasilitas dan rencana bangunan.
Agar tempat franchise mirip dengan aslinya dalam hal denah dan dekorasi tempat.
4. Spesifikasi peralatan dan produk.
Sehubungan
dengan upaya agar mutu tetap sama, disamping untuk pengendalian jumlah
penjualan, franchise diwajibkan untuk membeli berbagai produk yang
dibuat berdasarkan “resep rahasia”.
5. Dukungan promosi dan iklan.
Dalam hal ini, frenchisor wajib mengkoordinasi dan bertanggung jawab terhadap periklanan dan promosi yang dilakukan franchisenya. Pada umumnya biaya iklan ditanggung bersama oleh semua outlet yang ada pada suatu negara/wilayah, yang berkisar 1% sampai 6% penjualan.
6. Bantuan pada pembukaan franchise.
Untuk keperluan ini, Franchisor akan memberikan saran-saran dalam soal staf, dan bahan fasilitas yang diperlukan.
7. Bantuan dalam pendanaan.
Secara umum, franchisor memiliki hubungan baik dengan bank. Keadaan ini akan memudahkan dalam pendanaan franchise dengan syarat pinjaman yang lebih ringan.
8. Pengawasan yang berlanjut.
Pencatatan
dan akuntansi, konsultasi, pemeriksaan dan standar, promosi,
pengendalian kualitas, nasihat hukum, riset maupun sumber material.
1.3 Contoh Franchise di Indonesia .
Franchise Lokal
Fast food : Ayam goreng Ny Tanzil, California Fried Chicken, Beef Bowl, Isabento.
Restauran /café/bar: Ayam goreng Mbok Berek, Ayam goreng Ny. Suharti, Es teler 77, Delly Joy, King Friend Chicken & Steak, Laura Arfura, Mie Tek Tek.
Pizza/es krim/donut/cakes: Holland Bakery, Croisant de France, Nilla Chandra cakes.
Franchising Asing.
Fast Food: KFC, Texas Fried Chicken, Mc. Donald, A & W, Wendyis, H
Restauran/café/bar: Red Lobster, Panderosa, Sizzler, Hong Bin Lao, Black Angus, Fashion Café, Hard Rock
Pizza/es krim/Youghurt/donut: Pizza Hut, Round table pizza, Jolli Bee, Baskin, Robins, Dunkin Donuts, Swensens, Yogen Fruzz
Soft drink : Green spot, Coca Cola, Pepsi Cola,Gatorade
1.4 Kiat Memilih Waralaba
1. Produk yang dijual harus disukai oleh semua orang. Misal, dalam bidang makanan, rasa harus disukai oleh semua orang.
2. Merek dagang produk harus sudah dikenal. Paling sedikit di 5-10 negara. Merek
tersebut biasanya sudah sering dipublikasikan melalui media masa
sehingga dapat langsung memasuki pasaran dan berkembang begitu outletnya
dibuka.
3. Harus standar dalam segala aspek: Produk, Manajemen dan Tata ruang
1.5 Jenis Usaha Potensial Waralaba
1. Produk dan Jasa Otomotif.
2. Bantuan dan Jasa Bisnis
3. Produk dan Jasa Konstruksi.
4. Jasa Pendidikan
5. Rekreasi dan Hiburan.
6. Fast food dan Take Away (Makanan siap saji).
7. Food Stalls (Stan Makanan).
8. Perawatan Kesehatan.
9. Jasa membersihkan
10. Retailing (Eceran).
1.6 Manfaat bagi franchisor & Franchise
- Sebuah jaringan menawarkan keunggulan berupa keseragaman/homogenitas, daya beli, daya advertising, sarana...
- Biaya pengembangan lebih kecil dibanding dengan cabang, karena investasi terbagi antara franchisor dan franchisee
- Waktu pengembangan lebih singkat
- Partner kerja antara entrepreneur independen, yaitu franchisee dan franchisor sangatlah efektif karena franchisee yang terpilih memiliki motivasi yang kuat, bekerja lebih lama dan memanage lebih dekat dibandingkan dengan pegawai.
- Manfaat bagi franchise
- Jaringan waralaba memberikan keunggulan berupa homogenitas, daya beli, daya advertising, sarana...
- Franchisee mengkopi/meniru kesuksesan dengan diberikannya bantuan dari awal bisnis sehingga lebih cepat dengn biaya lebih murah
- Resiko lebih kecil : alasan yang sama
- Persentasi rentabilitas kapital entrepreneur lebih tinggi
- Franchisee menguasai kontrol professionnal superior karena transfer « know how » dan asistensi.
- Franchisee belajar bidang baru
1.Keberadaan frinchisor anda.
2.Kewajiban untuk menggunakan nama & sistem franchisor, serta patuh pada pengendaliannya.
3.Resiko yang merusak bisnis tanpa anda berada disana.
4.Kemampuan franchisor untuk terus memberikan jasa yang dpt membuat bisnis berhasil.
1.9 Istilah-istilah bisnis Franchise
Initial service :( jasa-jasa pendahuluan )
Continuing service :( jasa terus-menerus )
Initial fee :( biaya keseluruhan item untk mmbuka bisnis )
Frenchise fee :(biaya yg menutupi jasa frenchisor)
Continiung fee :( biaya akan jasa frenchisor nantinya yg secara terus-menerus )
2.0 Penyebab Kegagalan Franchise
a. Franchise yg puas dengan dirinya sendiri
b. Franchise yg penakut
c. Franchise yg tidak mengikuti sistem
d. Franchise yg berharap
terlalu banyak
e. Franchise yg tdk memiliki bakat
f . Campur tangan dari orang lain
yang bermain curang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar