JAKARTA– Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sejak kemarin menggelar operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi banjir di Jakarta. Caranya dengan “memecah” awan sebelum menggumpal dan menghasilkan hujan. Dengan demikian, hujan bisa didistribusikan di luar Jakarta.
“Kami bukan menggiring awan, tapi kami akan terbang setiap hari untuk mencari awan yang menghasilkan hujan. Dengan teknologi, kami bisa menurunkan hujan di area tertentu. Jadi sebelum awan hujan yang tadinya mengarah ke Jakarta itu terbentuk, sudah kami turunkan lebih dulu. Hujannya tidak di Jakarta, tapi di area lain, ” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPT Heru Widodo saat dihubungi okezone, Minggu (27/1/2013).
Hari ini, kata Heru, timnya akan terbang lagi untuk mencari awan hujan. “Hujan buatan itu akan dilakukan di sekitar Jakarta, Karawang di sekitar Selat Sunda dan bagian Barat Pulau Jawa, kami menggunakan empat pesawat,” katanya.
Dikatakan Heru, pesawat-pesawat itu mengangkut lima hingga enam ton garam yang telah disiapkan di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Garam-garam “Kemarin sudah cukup berhasil, kami menurunkan hujan di Selat Sunda, dan berhasil. Cara ini efektif untuk mengurangi hujan hingga 30 persen. Bahkan, ketika SEA Games Sumatera Selatan kami bisa sampai 80 persen,” katanya.
Ketika ditanya biaya, Heru mengatakan, sekali operasi TMC, biaya yang dibutuhkan mencapai ratusan juta rupiah. “Biayanya Rp114 juta per hari, biaya paling bengkak biasanya ada di pesawat,” katanya.
“Kami bukan menggiring awan, tapi kami akan terbang setiap hari untuk mencari awan yang menghasilkan hujan. Dengan teknologi, kami bisa menurunkan hujan di area tertentu. Jadi sebelum awan hujan yang tadinya mengarah ke Jakarta itu terbentuk, sudah kami turunkan lebih dulu. Hujannya tidak di Jakarta, tapi di area lain, ” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPT Heru Widodo saat dihubungi okezone, Minggu (27/1/2013).
Hari ini, kata Heru, timnya akan terbang lagi untuk mencari awan hujan. “Hujan buatan itu akan dilakukan di sekitar Jakarta, Karawang di sekitar Selat Sunda dan bagian Barat Pulau Jawa, kami menggunakan empat pesawat,” katanya.
Dikatakan Heru, pesawat-pesawat itu mengangkut lima hingga enam ton garam yang telah disiapkan di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Garam-garam “Kemarin sudah cukup berhasil, kami menurunkan hujan di Selat Sunda, dan berhasil. Cara ini efektif untuk mengurangi hujan hingga 30 persen. Bahkan, ketika SEA Games Sumatera Selatan kami bisa sampai 80 persen,” katanya.
Ketika ditanya biaya, Heru mengatakan, sekali operasi TMC, biaya yang dibutuhkan mencapai ratusan juta rupiah. “Biayanya Rp114 juta per hari, biaya paling bengkak biasanya ada di pesawat,” katanya.